A. Ananiyah
a. Pengertian Ananiyah
Ananiyah
adalah sifat yang menilai sesuatu berdasarkan atas kepentingan dirinya sendiri
serta tidak mau menerima pendapat maupun saran dari orang lain.
b. Contoh Perbuatan Ananiyah
Raja Namrud adalah seorang raja yang berkuasa dimasa Zaman
Nabi Ibrahim a.s, pernah membanggakan dirinya sebagai penguasa dengan
mengucapkan : “Ana Rabbul A’la” (saya adalah tuhan yang maha tinggi), semua
rakyatnya termasuk keluarga orangtua Nabi Ibrahim a.s. ikut membanggakan dan
menyembahnya. Namun kematiannya hanya diserang oleh seekor nyamuk yang tidak
ada daya upaya dibanding dengan dia sebagai manusia yang memiliki power berupa
akal dan pisik yang kuat.
c. Bahaya Memiliki Sifat Ananiyah
1. Menumbuhkan
sikap sombong (takabur).
2. Menumbuhkan
sifat ria (ingin dipuji orang lain).
3. Merusak
keikhlasan dalam mengerjakan sesuatu.
4. Tidak
akan disenangi orang lain karena keegoisannya.
5. Merusak
hubungan persaudaraan.
6. Memutuskan
tali silaturahmi.
7. Menimbulkan
kebencian, permusuhan, dan pertengkaran.
8. Berdosa,
karena sikap ananiyah dilarang Allah swt..
d. Cara Menghindari Sifat Ananiyah
1. Melakukan
kerja sama dengan teman-teman dalam berbagai macam kegiatan yang positif.
2. Sering
berbagi dengan teman-temanmu dalam susah dan senang.
3. Hindari
sikap sombong dan ria kepada orang lain.
4. Menyadari
sepenuhnya bahwa kita bukanlah makhluk sempurna.
5. Senantiasa
bersyukur atas nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah swt..
6. Selalu
menyadari bahwa manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri.
7. Senantiasa
ikhlas dalam melakukan setiap amal kebaikan.
B.
Ghadab
a. Pengertian Ghadab
Ghadab
adalah sikap seseorang yang mudah marah dan emosi yang tidak terkendali karena
merasa tidak senang terhadap perlakuan atau perbuatan orang lain terhadap
dirinya.
b. Contoh Perbuatan Ghadab
Raja
Fir’aun ialah si raja lalim itu pernah marah pada anak angkatnya: Nabi Musa as.
Alkisah, ketika Musa masih kecil dan ditimang-timang, tiba-tiba bocah itu
menjambak janggut Fir’aun. Tak ayal, amarah sang Raja meluap. Nyaris saja si
raja lalim itu membunuh Musa as. Tetapi istrinya melerai dengan bujuk rayu yang
menghibur.Kemarahan Fir’aun pada Musa as juga terjadi tatkala Musa as meningkat
remaja. Penyebabnya: Musa as memukul Qibti, pemuda Mesir Kuno, penduduk asli. Akibatnya,
pemuda tersebut mati. Lebih geram lagi kemarahan Fir’aun pada Musa as. setelah
ia mengetahui bahwa anak angkatnya itu “pemimpin revolusioner bangsa Israil
yang mengancam kekuasaannya”.
c. Bahaya Memiliki Sifat Ghadab
1. Meretakkan
hubungan persaudaraan dan kemitraan.
2. Dijauhi
oleh orang lain.
3. Mengakibatkan
rasa pusing di kepala atau terkena penyakit hipertensi (darah tinggi).
4. Menimbulkan
dosa, baik dosa kepada Allah swt. maupun dosa terhadap sesama.
5. Menumbuhakan
sifat hiqdu (pendendam).
6. Menumbuhkan
sifat hasad (iri/dengki).
7. Mendorong
perilaku gibah (membicarakan kejelekan orang lain).
d. Cara Menghindari Sifat Ghadab
1. Berusaha
mengoreksi kesalahan dirinya sendiri.
2. Senantiasa
mengingat Allah swt. dengan mengucap istigfar.
3. Meninggalkan
faktor-faktor yang dapat memicu timbulnya amarah.
4. Membisakan
diri untuk bersikap lapang dada dan mudah memaafkan orang lain.
5. Menyadari
akan timbulnya penyesalan dan akibat buruk dari amarah yang tidak terkendali.
6. Perbanyaklah
berwudhu, membaca Al-Qur’an, dan berdzikir.
C.
Ghibah
a. Pengertian Ghibah
Ghibah
adalah membicarakan keburukan dan kekurangan orang lain dengan maksud mencari
kesalahan atau kelemahan orang lain.
b. Contoh Perbuatan Ghibah
Ummu Jamil, istri Abu Lahab yang
suka menyiarkan gosip, hobi menyebarkan fitnah, menghasut kesana kemari dngan
menebar kabar-kabar bohong. Gosipnya
menghunus agenda jahat, memburuk-burukkan Nabi Muhammad saw. dan umat islam.
Keahlian Ummu Jamil dalam bergosip bukan sekedar berhasil menjatuhkan citra,
tapi juga sukses menggelorakan semangat kafir Quraisy dalam menghina dan
mendzalimi Rasulullah beserta kaum muslimin.
c. Bahaya Memiliki Sifat Ghibah
1. Orang
yang suka berbuat ghibah akan dijauhi oleh orang lain.
2. Orang
yang menjadi objek perbincangan akan merasa malu dan harga dirinya menjadi
hancur di muka umum.
3. Berbuat
gibah termasuk salah satu dari perbuatan dosa yang sangat dilarang oleh Allah
swt..
d. Cara Menghindari Sifat Ghibah
1. Menyadari
akan akibat dari perbuatan ghibah yaitu dimurkai Allah swt..
2. Selalu
berkata hal-hal yang baik dan menghindari perkataan yang buruk.
3. Diamlah
jika yang dikatakan tidak mengandung kebaikan atau manfaat.
4. Mengetahui
bahwa timbangan amal baik kita akan berpindah kepada orang yang digunjingkan.
5. Selalu
memperbaiki aib sendiri sehingga tidak ada waktu untuk mencari aib dan
kesalahan orang lain.
6. Menjauhi
faktor-faktor yang dapat menimbulkan terjadinya gibah.
D.
Hasad
a. Pengertian Hasad
Hasad
adalah perasaan tidak senang (iri) apabila melihat orang lain memperoleh nikmat
dari Allah swt..
b. Contoh Perbuatan Hasad
Ibu Hawa melahirkan putranya kembar dua-dua, laki-laki dan
perempuan.
Allah memerintahkan agar pernikahan tidak
dilakukan dengan pasangan yang lahir bersama. Pernikahan hanya dibolehkan
selang-seling. Kebetulan yang lahir bersama Habil adalah Labuda yang berparas
kurang cantik, sementara yang lahir bersama Qabil adalah Iqlima yang berparas
sangat cantik. Hukum yang berlaku, Habil harus menikahi wanita yang berpasangan
dengan yang lahir bersama dengan Qabil, yaitu Iqlima yang berparas sangat
cantik, sementara Qabil harus menikah dengan perempuan yang lahir bersama Habil,
yaitu Labuda yang berparas kurang cantik. Qabil iri hati kepada Habil. Kemudian
Qabil membunuh Habil.
c. Bahaya Memiliki Sifat Hasad
1. Merasa
dirinya paling benar.
2. Merusak
tatanan hidup bermasyarakat dan persaudaraan.
3. Dibenci
dan dikutuk oleh masyarakat.
4. Dibenci
dan dimurkai Allah swt..
5. Hatinya
selalu resah dan curiga.
d. Cara Menghindari Sifat Hasad
1. Berpikir
positif atas segala kejadian yang menimpa kita.
2. Menyadari
bahwa perilaku hasad dapat menghapus amal kebaikan.
3. Senantiasa
bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah swt..
4. Membiasakan
diri untuk bersikap qana’ah.
5. Senantiasa
menyambung tali persaudaraan agar terjalin kerukunan dan kebersamaan yang
kukuh.
6. Selalu
mendekatkan diri kepada Allah swt., agar jiwa kita senantiasa merasa tenang dan
tenteram.
E.
Namimah
a. Pengertian Namimah
Namimah
adalah mengadu domba atau menyebar fitnah antara seseorang (kelompok) dengan
orang (kelompok) lain untuk tujuan menimbulkan permusuhan diantara keduanya.
b. Contoh Perbuatan Namimah
Salah satu contoh perbuatan namimah adalah Politik devide et
impera yang dilakukan oleh Belanda ketika menjajah
Indonesia. Kerajaan-kerajaan di Indonesia saat
itu diadu domba agar mereka bermusuhan. Setelah itu, Belanda menawarkan jasa
kepada salah satu dari mereka untuk memberi bantuan. Sudah tentu, hancurlah
salah satu kerajaam itu. Kerajaan yang menang itu pun tidak bisa tenang, karena
akan diadu domba lagi dengan kerajaan lain, dan seterusnya. Dengan cara itu,
perpecahan akan terus terjadi. Persatuan akan semakin jauh. Dengan kondisi
seperti itu, Belanda pun akan terus dengan leluasa menjajah kita karena rakyat
Indonesia dengan kerajaan-kerajaannya itu hanya sibuk memikirkan cara
mengalahkan kerajaan lain. Karena itu, pantaslah belanda bisa menjajah kita
sampai 350 tahun.
c. Bahaya Memiliki Sifat Namimah
1. Menimbulkan
perpecahan dalam masyarakat.
2. Menimbulkan
pertengkaran di antara orang-orang yang diadu domba.
3. Menimbulkan
fitnah terhadap orang lain.
4. Mendapatkan
dosa.
5. Dimurkai
Allah swt. dan tidak akan masuk surga.
d. Cara Menghindari Sifat Namimah
1. Tingkatkan
iman dan taqwa kepada Allah swt..
2. Teladani
perilaku Nabi Muhammad saw..
3. Jauhkan
sifat berburuk sangka kepada orang lain.
4. Tanamkan
sikap hati-hati dalam berbicara.
5. Menyadari
bahwa perilaku namimah dapat menyebabkan seseorang tidak masuk surga.
6. Menghindari
factor-faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku namimah.
7. Jangan
mudah percaya pada seseorang yang memberikan informasi yang negatif tentang
orang lain.