Kamis, 29 November 2012

Menghindari Sifat Tercela


 A.           Ananiyah
a.     Pengertian Ananiyah
Ananiyah adalah sifat yang menilai sesuatu berdasarkan atas kepentingan dirinya sendiri serta tidak mau menerima pendapat maupun saran dari orang lain.
b.     Contoh Perbuatan Ananiyah
Raja Namrud adalah seorang raja yang berkuasa dimasa Zaman Nabi Ibrahim a.s, pernah membanggakan dirinya sebagai penguasa dengan mengucapkan : “Ana Rabbul A’la” (saya adalah tuhan yang maha tinggi), semua rakyatnya termasuk keluarga orangtua Nabi Ibrahim a.s. ikut membanggakan dan menyembahnya. Namun kematiannya hanya diserang oleh seekor nyamuk yang tidak ada daya upaya dibanding dengan dia sebagai manusia yang memiliki power berupa akal dan pisik yang kuat.
c.     Bahaya Memiliki Sifat Ananiyah
1.     Menumbuhkan sikap sombong (takabur).
2.     Menumbuhkan sifat ria (ingin dipuji orang lain).
3.     Merusak keikhlasan dalam mengerjakan sesuatu.
4.     Tidak akan disenangi orang lain karena keegoisannya.
5.     Merusak hubungan persaudaraan.
6.     Memutuskan tali silaturahmi.
7.     Menimbulkan kebencian, permusuhan, dan pertengkaran.
8.     Berdosa, karena sikap ananiyah dilarang Allah swt..
d.     Cara Menghindari Sifat Ananiyah
1.     Melakukan kerja sama dengan teman-teman dalam berbagai macam kegiatan yang positif.
2.     Sering berbagi dengan teman-temanmu dalam susah dan senang.
3.     Hindari sikap sombong dan ria kepada orang lain.
4.     Menyadari sepenuhnya bahwa kita bukanlah makhluk sempurna.
5.     Senantiasa bersyukur atas nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah swt..
6.     Selalu menyadari bahwa manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri.
7.     Senantiasa ikhlas dalam melakukan setiap amal kebaikan.

 B.            Ghadab
a.     Pengertian Ghadab
Ghadab adalah sikap seseorang yang mudah marah dan emosi yang tidak terkendali karena merasa tidak senang terhadap perlakuan atau perbuatan orang lain terhadap dirinya.
b.     Contoh Perbuatan Ghadab
Raja Fir’aun ialah si raja lalim itu pernah marah pada anak angkatnya: Nabi Musa as. Alkisah, ketika Musa masih kecil dan ditimang-timang, tiba-tiba bocah itu menjambak janggut Fir’aun. Tak ayal, amarah sang Raja meluap. Nyaris saja si raja lalim itu membunuh Musa as. Tetapi istrinya melerai dengan bujuk rayu yang menghibur.Kemarahan Fir’aun pada Musa as juga terjadi tatkala Musa as meningkat remaja. Penyebabnya: Musa as memukul Qibti, pemuda Mesir Kuno, penduduk asli. Akibatnya, pemuda tersebut mati. Lebih geram lagi kemarahan Fir’aun pada Musa as. setelah ia mengetahui bahwa anak angkatnya itu “pemimpin revolusioner bangsa Israil yang mengancam kekuasaannya”.
c.     Bahaya Memiliki Sifat Ghadab
1.     Meretakkan hubungan persaudaraan dan kemitraan.
2.     Dijauhi oleh orang lain.
3.     Mengakibatkan rasa pusing di kepala atau terkena penyakit hipertensi (darah tinggi).
4.     Menimbulkan dosa, baik dosa kepada Allah swt. maupun dosa terhadap sesama.
5.     Menumbuhakan sifat hiqdu (pendendam).
6.     Menumbuhkan sifat hasad (iri/dengki).
7.     Mendorong perilaku gibah (membicarakan kejelekan orang lain).
d.     Cara Menghindari Sifat Ghadab
1.     Berusaha mengoreksi kesalahan dirinya sendiri.
2.     Senantiasa mengingat Allah swt. dengan mengucap istigfar.
3.     Meninggalkan faktor-faktor yang dapat memicu timbulnya amarah.
4.     Membisakan diri untuk bersikap lapang dada dan mudah memaafkan orang lain.
5.     Menyadari akan timbulnya penyesalan dan akibat buruk dari amarah yang tidak terkendali.
6.     Perbanyaklah berwudhu, membaca Al-Qur’an, dan berdzikir.

 C.            Ghibah
a.     Pengertian Ghibah
Ghibah adalah membicarakan keburukan dan kekurangan orang lain dengan maksud mencari kesalahan atau kelemahan orang lain.

b.     Contoh Perbuatan Ghibah
Ummu Jamil, istri Abu Lahab yang suka menyiarkan gosip, hobi menyebarkan fitnah, menghasut kesana kemari dngan menebar kabar-kabar  bohong. Gosipnya menghunus agenda jahat, memburuk-burukkan Nabi Muhammad saw. dan umat islam. Keahlian Ummu Jamil dalam bergosip bukan sekedar berhasil menjatuhkan citra, tapi juga sukses menggelorakan semangat kafir Quraisy dalam menghina dan mendzalimi Rasulullah beserta kaum muslimin.
c.     Bahaya Memiliki Sifat Ghibah
1.     Orang yang suka berbuat ghibah akan dijauhi oleh orang lain.
2.     Orang yang menjadi objek perbincangan akan merasa malu dan harga dirinya menjadi hancur di muka umum.
3.     Berbuat gibah termasuk salah satu dari perbuatan dosa yang sangat dilarang oleh Allah swt..
d.     Cara Menghindari Sifat Ghibah
1.     Menyadari akan akibat dari perbuatan ghibah yaitu dimurkai Allah swt..
2.     Selalu berkata hal-hal yang baik dan menghindari perkataan yang buruk.
3.     Diamlah jika yang dikatakan tidak mengandung kebaikan atau manfaat.
4.     Mengetahui bahwa timbangan amal baik kita akan berpindah kepada orang yang digunjingkan.
5.     Selalu memperbaiki aib sendiri sehingga tidak ada waktu untuk mencari aib dan kesalahan orang lain.
6.     Menjauhi faktor-faktor yang dapat menimbulkan terjadinya gibah.

 D.            Hasad
a.     Pengertian Hasad
Hasad adalah perasaan tidak senang (iri) apabila melihat orang lain memperoleh nikmat dari Allah swt..
b.     Contoh Perbuatan Hasad
Ibu Hawa melahirkan putranya kembar dua-dua, laki-laki dan perempuan.  Allah memerintahkan agar pernikahan tidak dilakukan dengan pasangan yang lahir bersama. Pernikahan hanya dibolehkan selang-seling. Kebetulan yang lahir bersama Habil adalah Labuda yang berparas kurang cantik, sementara yang lahir bersama Qabil adalah Iqlima yang berparas sangat cantik. Hukum yang berlaku, Habil harus menikahi wanita yang berpasangan dengan yang lahir bersama dengan Qabil, yaitu Iqlima yang berparas sangat cantik, sementara Qabil harus menikah dengan perempuan yang lahir bersama Habil, yaitu Labuda yang berparas kurang cantik. Qabil iri hati kepada Habil. Kemudian Qabil membunuh Habil.

c.     Bahaya Memiliki Sifat Hasad
1.     Merasa dirinya paling benar.
2.     Merusak tatanan hidup bermasyarakat dan persaudaraan.
3.     Dibenci dan dikutuk oleh masyarakat.
4.     Dibenci dan dimurkai Allah swt..
5.     Hatinya selalu resah dan curiga.
d.     Cara Menghindari Sifat Hasad
1.     Berpikir positif atas segala kejadian yang menimpa kita.
2.     Menyadari bahwa perilaku hasad dapat menghapus amal kebaikan.
3.     Senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah swt..
4.     Membiasakan diri untuk bersikap qana’ah.
5.     Senantiasa menyambung tali persaudaraan agar terjalin kerukunan dan kebersamaan yang kukuh.
6.     Selalu mendekatkan diri kepada Allah swt., agar jiwa kita senantiasa merasa tenang dan tenteram.

 E.            Namimah
a.     Pengertian Namimah
Namimah adalah mengadu domba atau menyebar fitnah antara seseorang (kelompok) dengan orang (kelompok) lain untuk tujuan menimbulkan permusuhan diantara keduanya.
b.     Contoh Perbuatan Namimah
Salah satu contoh perbuatan namimah adalah Politik devide et impera yang dilakukan oleh Belanda ketika menjajah Indonesia. Kerajaan-kerajaan di Indonesia saat itu diadu domba agar mereka bermusuhan. Setelah itu, Belanda menawarkan jasa kepada salah satu dari mereka untuk memberi bantuan. Sudah tentu, hancurlah salah satu kerajaam itu. Kerajaan yang menang itu pun tidak bisa tenang, karena akan diadu domba lagi dengan kerajaan lain, dan seterusnya. Dengan cara itu, perpecahan akan terus terjadi. Persatuan akan semakin jauh. Dengan kondisi seperti itu, Belanda pun akan terus dengan leluasa menjajah kita karena rakyat Indonesia dengan kerajaan-kerajaannya itu hanya sibuk memikirkan cara mengalahkan kerajaan lain. Karena itu, pantaslah belanda bisa menjajah kita sampai 350 tahun. 
c.     Bahaya Memiliki Sifat Namimah
1.     Menimbulkan perpecahan dalam masyarakat.
2.     Menimbulkan pertengkaran di antara orang-orang yang diadu domba.
3.     Menimbulkan fitnah terhadap orang lain.
4.     Mendapatkan dosa.
5.     Dimurkai Allah swt. dan tidak akan masuk surga.
d.     Cara Menghindari Sifat Namimah
1.     Tingkatkan iman dan taqwa kepada Allah swt..
2.     Teladani perilaku Nabi Muhammad saw..
3.     Jauhkan sifat berburuk sangka kepada orang lain.
4.     Tanamkan sikap hati-hati dalam berbicara.
5.     Menyadari bahwa perilaku namimah dapat menyebabkan seseorang tidak masuk surga.
6.     Menghindari factor-faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku namimah.
7.     Jangan mudah percaya pada seseorang yang memberikan informasi yang negatif tentang orang lain.